Esensi Organisasi Mahasiswa

Fathur Hidayattullah
4 min readFeb 28, 2021

--

Reformasi 1998, Doksos LFM ITB.

Hidup dengan label ‘mahasiswa’ memang merupakan sebuah privilige seorang pemuda. Penggunaan kata ‘maha’ pada -siswa bukanlah hanya sekedar pendefinisian makna melainkan sebuah metafora bahwa manusia pembelajar telah berevolusi menjadi calon pemimpin masa depan, pembawa nilai-nilai luhur peradaban. Tak heran, mahasiswa terkadang disebut sebagai agent of change karena memang proses perubahan yang terjadi di negeri ini sering menempatkan mahasiswa pada posisi yang terhormat.

Menjadi mahasiswa ideal yang memegang teguh nilai pancasila tentu tidaklah mudah. Kemauan keras dan semangat yang menggelora untuk bisa menggapai asa pembentukan mahasiswa yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tuntutan mahasiswa secara akademis adalah belajar. Belajar adalah keabsolutan dan harus dilaksanakan oleh setiap pemuda yang telah memegang gelar mahasiswa. Namun, dimensi kehidupan tidaklah selalu belajar mengenai hal-hal teoritis. Banyak aspek yang tidak bisa dipelajari dalam kursi perkuliahan dan pemaparan materi dosen.

Maka dari itu, diperlukan sebuah sistem atau mekanisme untuk bisa menciptakan mahasiswa yang tidak hanya cakap secara keilmuan akademis tetapi juga cakap dalam kepemimpinan, manajemen organisasi, koordinasi, dan hubungan antarmanusia.

Sistem itu disebut dengan Organisasi Mahasiswa.

Esensi Organisasi Mahasiswa!

Himpunan Mahasiswa Tambang — ITB

Organisasi mahasiswa secara definitif adalah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi kemahasiswaannya berupa aspirasi, inisiasi,
atau gagasan-gagasan positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tujuan pendidikan nasional serta visi dan misi institut perguruan tinggi itu sendiri yang bekerja secara organisatoris.

Organisasi mahasiwa lahir sebagai bentuk keresahan dan kebutuhan dari setiap mahasiswa akan suatu cara untuk bisa membentuk tatanan kemahasiswaan yang komprehensif. Hal ini bertujuan supaya mahasiswa bisa untuk belajar dan berkembang dalam menciptakan suatu ide dan solusi permasalahan akan setiap kebutuhannya.

Bilamana dipertanyakan esensi organisasi mahasiwa maka saya mencoba memberikan 3 alasan yang bisa didiskusikan dan diperdebatkan validasi argumentasi tersebut.

  1. Organisasi mahasiswa sebagai alat untuk mendidik diri sendiri secara efektif dan efisien dalam rangka memenuhi profil insan akademis.

Jikalau kita menilisik pada konsepsi KM ITB dijelaskan bahwa tugas perguruan tinggi dari Mohammad Hatta adalah membentuk manusia susila dan demokrat yang:

  • Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakatnya.
  • Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan.
  • Cakap memangku jabatan atau pekerjaan dalam masyarakat.

Hal-hal tersebut merupakan sebuah misi dalam mencapai visi profil insan akademis, yaitu insan yang memiliki peran mengembakan diri sehingga mampu menjadi generasi tanggap dan adaptif terhadap masa depan, serta peran akal sehat untuk selalu mengkritisi kondisi kehidupan masyarakat dalam rangka membentuk tatanan masyarakat yang ideal di masa depan.

Dalam menjawab tugas perguruan tinggi tersebut, dibutuhkan sebuah jawaban yang berupa jembatan proses pendidikan yang berjalan baik supaya sistem yang digunakan oleh mahasiswa berbentuk jelas. Mahasiswa membutuhkan suatu alat untuk mampu membantu mengorganisir dan mengestimasi upaya untuk mendidik diri sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah organisasi mahasiswa untuk dapat menjamin efektivitas dan efisiensi dalam upaya mendidik diri sendiri untuk menjawab profil tersebut.

2. Organisasi mahasiswa sebagai sarana proses pendidikan mahasiswa dalam miniatur kehidupan bermasyarakat yang lebih kompleks dan multidimensional.

Peran mahasiswa dalam masyarakat adalah sebagai penggerak dan pembantu perubahan kondisi sosial-politik. Mahasiswa dituntut untuk sadar, peduli, dan empati terhadap suatu peristiwa yang melibatkan masyarakat di dalamnya. Mahasiswa idealnya menilisik sesuatu didasari atas kebenaran untuk kesejahteraan rakyat. Daya analisis yang kuat serta didukung dengan keilmuan yang mereka pelajari menjadikan kekritisan mereka berbasis intelektual. Hal ini yang perlu diorganisir secara sistematis supaya dapat terarah dengan baik.

Organisasi mahasiwa merupakan medium yang tepat bagi mahasiswa untuk mempelajari miniatur dalam menjalankan struktur kehidupan sosial yang terjadi hubungan antarmanusia. Kampus merupakan gambaran dari masyakarat sesungguhnya karena memiliki kemiripan kompleksitas permasalahan serta struktur sosial yang sebenarnya. Simulasi ini dapat dijadikan mahasiswa sebagai sarana belajar untuk menjadi bekal dalam menghadapi tantangan hidup bermasyarakat nantinya.

3. Organisasi mahasiswa sebagai wadah pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang berbentuk sistematis dan berbasis idealis-intelektual.

Mahasiswa membutuhkan suatu cara supaya mereka tetap dapat adaptif dan berkembang sesuai dengan potensinya melalui sistem yang jelas dan sesuai dengan keadaan yang seharusnya — ideal. Organisasi mahasiswa cenderung hadir sebagai wadah pertama bagi mahasiswa yang secara struktur organisasi memiliki konteks yang jelas dan sistematis serta memiliki landasan pergerakan yang kuat baik secara prinsip maupun intelektual keilmuan ataupun tujuannya.

Hal ini semata-mata untuk membentuk mahasiswa yang sesuai dengan harapan dari organisasi mahasiswa tersebut. Selayaknya manusia memilih tujuan hidup, mahasiswa memilih suatu ormawa karena mereka yakin untuk bisa berkembang melalui cara ormawa tersebut dan ormawa sudah memiliki himpunan jawaban untuk menjawab kebutuhan yang disesuaikan dengan prinsip dan tujuan mereka masing-masing.

Hubungan antara mahasiswa dan ormawa harus berjalan secara berkesinambungan dan timbal balik supaya dapat menjaga eksistensi ormawa itu sendiri dan menciptakan mahasiswa yang ideal sesuai dengan tujuan ormawa tersebut.

Mahasiswa dan perkumpulannya.

Organisasi mahasiswa dan mahasiswa adalah dua entitas yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Mereka saling membutuhkan untuk bisa selalu hidup dan eksis dalam kondisi sosial masyarakat yang hadir sampai sekarang. Selayaknya benda mati — Ormawa — tidak akan pernah bisa memiliki nama besar, adaptif, dan budaya kuat mengakar jikalau mahasiswa yang hidup di dalamnya hanya sekedar singgah. Mahasiswa harus peduli dan ikhlas untuk berkontribusi terhadap sebuah ormawa supaya senantiasa lingkungan sekitar ormawa tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi mahasiswa yang hidup membantunya.

Hakikatnya; Organisasi mahasiwa hadir dari mahasiswa, untuk mahasiswa, dan oleh mahasiswa.

Tulisan ini diselesaikan secepat mungkin untuk memenuhi tugas magang kesenatoran HMT-ITB dan berbabis sumber yang tidak kredibel karena hanya atas pemikiran pribadi dan asumsi yang belum jelas validasinya.

Tidak apa-apa, namanya mahasiswa berhak untuk berpendapat apabila dapat dipertanggungjawabkan. Sila bertanya jikalau ingin memperdebatkan argumen saya.

Mochamad Fathur Hidayattullah

Palembang, 28 Februari 2021

15.10 WIB

--

--